Long Tail Keyword Vs Short Tail Keyword Dalam Seo Pilih

Long Tail Keyword Vs Short Tail Keyword Dalam Seo Pilih

Keyword dalam SEO merupakan kata yang dipakai untuk mencari informasi atau topik tertentu. Keyword sendiri terdiri dari dua jenis, yakni long tail keyword dan short tail keyword. Terdapat perbedaan long tail keyword dan short tail keyword yang penting dipahami para praktisi SEO. 

Apa saja perbedaan dari long tail dan short tail keyword yang digunakan dalam penerapan SEO? Dan manakah keyword yang lebih baik digunakan?

Apa Itu Short Tail Keyword? 
Short tail keyword atau dikenal sebagai “head term” atau “broad keyword” adalah jenis kata kunci yang terdiri dari satu hingga tiga kata. Karakteristik utama dari short tail keyword adalah popularitas dan volume pencarian yang tinggi, namun memiliki tingkat persaingan yang kuat di mesin pencari. 

Berikut contoh short tail keyword: 

  • Kanker paru-paru
  • Medical check up
  • Tas ransel   

Kata kunci short tail memiliki tema yang luas dengan keyword search yang besar. Meski short tail keyword memiliki volume pencarian yang tinggi, keyword jenis ini sering kali tidak spesifik dan menampilkan banyak hasil yang beragam. 

Konversi dari short tail keyword pun cenderung lebih rendah karena kurangnya ketepatan dalam menggambarkan apa yang sebenarnya dicari oleh audiens. Kata kunci pendek tersebut lebih umum digunakan sebagai kategori produk atau laman yang berfungsi untuk menarik audiens dalam jumlah besar seperti homepage. 

Apa Itu Long Tail Keyword? 
Long tail keyword adalah jenis kata kunci yang terdiri dari tiga atau lebih kata. Berbeda dengan short tail keyword yang lebih umum dan singkat, long tail keyword lebih spesifik dan mencerminkan permintaan yang lebih khusus dari pengguna dalam mesin pencari.

Long tail keyword biasanya memiliki volume pencarian yang lebih rendah daripada short tail keyword. Meski begitu, long tail keyword cenderung memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi karena relevansi yang lebih tinggi dengan permintaan khusus pengguna.

Berdasarkan contoh short tail keyword sebelumnya, di bawah ini adalah contoh long tail keyword yang bisa Anda perhatikan: 

“Penyebab kanker paru paru” yang berasal dari “kanker paru paru”. 
“Tips lolos medical check up perusahaan” merupakan kata kunci yang berasal “medical check up”. Dari sekilas saja, sudah terlihat bahwa kata kunci ini umum cari oleh calon pekerja yang sedang melalui tahap recruitment perusahaan.
Kata kunci “rekomendasi tas ransel wanita” merupakan turunan dari kata kunci “tas ransel”.
Dari beberapa contoh kata kunci long tail di atas, dapat dikatakan pula jika long tail keyword memiliki search intent yang beragam. Ada yang bersifat transaksional sampai informatif. Itu sebabnya penggunaan long tail keyword wajib memperhatikan search intent dari keyword tersebut. 

Selanjutnya, tingkat persaingan kata kunci long tail cenderung lebih rendah dibandingkan short tail keyword. Tingkat persaingan yang lebih rendah bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan peringkat paling tinggi dalam hasil pencarian melalui search engine.

Keyword long tail cocok digunakan untuk penulisan artikel SEO maupun page yang membutuhkan konversi tinggi.  

Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Mengacu pada ulasan long tail dan short tail keyword, dapat ditemukan perbedaan signifikan di antaranya. Perbedaan terletak pada jumlah kata, search volume dan keyword difficulty, tingkat konversi, dan penggunaannya. 

1. Jumlah Kata
Short tail keyword memiliki jumlah kata yang sedikit,  hanya terdiri dari satu atau paling banyak tiga kata saja. Sedangkan long tail keyword bisa terdiri dari minimal tiga kata atau lebih. 

2. Search Volume dan Keyword Difficulty
Search volume adalah ukuran yang menunjukkan seberapa sering sebuah kata kunci atau frasa tertentu dicari oleh pengguna di mesin pencari dalam periode waktu tertentu. 

Sementara keyword difficulty mengacu pada parameter seberapa sulitnya kata kunci untuk mencapai peringkat tinggi di hasil pencarian organik. 

Pada short tail keyword, search volume yang dimiliki sangatlah tinggi. Tingkat search volume yang tinggi ini diikuti dengan tingginya persaingan yang ditunjukkan oleh keyword difficulty. 

Long tail keyword mempunyai keyword difficulty yang rendah, itu artinya persaingan untuk berada di halaman pertama juga semakin kecil. Namun, search volume long tail keyword tidak sebesar kata kunci short tail. 

3. Penggunaan
Kata kunci short tail lebih sesuai digunakan untuk halaman topik utama, kategori, dan lain sebagainya yang butuh menarik banyak pengunjung.

Khusus long tail keyword, implementasinya cocok untuk page yang membutuhkan konversi tinggi dan penulisan artikel SEO. 

4. Tingkat Konversi
Konversi short tail keyword relatif rendah, berbeda dengan long tail keyword yang lebih tinggi. 

Lebih Baik Menggunakan Long Tail Atau Short Tail Keyword? 
Kedua jenis keyword baik long tail dan short tail sama-sama penting dalam strategi SEO. Anda dapat mengkombinasikan penggunaan keyword short tail dan long tail, tergantung kepada tujuan optimasi kata kunci di halaman website. 

Pertimbangan lain yang perlu dipikirkan adalah target audiens target serta industri bisnis Anda sendiri. Itulah sebabnya riset audiens dan kompetitor tidak boleh dilewatkan dalam penerapan strategi SEO.

Demikian ulasan singkat mengenai perbedaan long tail keyword dan short tail keyword Pada akhirnya, butuh analisis mendalam terkait penggunaan keyword demi keberhasilan penerapan SEO dan digital marketing secara keseluruhan. 

Share this Post

Comments

Leave a comment